cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Teras Jurnal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Teras Jurnal is a journal that communicates the results of research within the scope of civil engineering and scientific development as well as aspects of practitioners. The process of manuscript submission is open throughout the year. All submitted manuscript will be screened with double-blind peer review and editorial review before they are accepted to publish. Teras Jurnal receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach:
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011" : 8 Documents clear
KAJIAN SPASIAL DAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR DI KABUPATEN ACEH UTARA Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.625 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.58

Abstract

Setiap tahun sungai Krueng Keureuto menimbulkan bencana banjir di daerah pengalirannya terutama di kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Baktiya, Tanah Pasir dengan lama genangan 7 hari sampai 15 hari serta tinggi genangan 60 cm sampai 100 cm. Kontradiksi antara kebutuhan lahan untuk pengembangan pembangunan wilayah dengan kebutuhan lahan yang mampu menjadi penyangga air perlu diatasi melalui suatu kajian optimasi spasial agar kedua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi namun juga dapat mereduksi kelebihan air yang akan berakibat banjir. Disamping itu perlu dilakukan upaya partisipasi masyarakat sebagai salah satu stake holders dalam melakukan tindakan preventiv maupun mitigasi bencana banjir. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat masih rendah dan kurangnya peluang yang diberikan oleh pemerintah daerah pada keikutsertaan masyarakat. Untuk penanggulangan banjir dengan pendekatan struktural (structural approach) mempunyai kecenderuangan terhadap tingginya biaya yang diperlukan sementara keterbatasan anggaran pada pemerintah daerah merupakan konstrain pada aspek tersebut sehingga perlu dilakukan strategi non structural approach dengan melibatkan masyarakat dan mengandalkan konsep modal sosial yaitu trust (kepercayaan),Kata Kunci : Spasial, Partisipasi Masyarakat, Banjir
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI Muhammad Fauzan
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.244 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.63

Abstract

Industri konstruksi adalah industri yang kompleks dan sulit untuk dikendalikan. Kompleks karena berhimpunnya berbagai jenis elemen konstruksi yang menuntut interaksi dari berbagai jenis keahlian dan para pihak yang terlibat di dalamnya. Sulit untuk dikendalikan karena dilaksanakan di alam terbuka yang rentan sekali dipengaruhi oleh cuaca. Halhal tersebut jika tidak disikapi dengan baik sejak dari fase awal pelaksanaan konstruksi melalui penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi dan manajemen pelaksanaan kontrak kerja konstruksi yang baik, dapat berpotensi menimbulkan klaim dari satu pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Klaim ini jika tidak segera diselesaikan berpotensi menimbulkan perselisihan (dispute). Meskipun dispute bukanlah sesuatu yang diharapkan dalam proses pelaksanaan konstruksi, namun seringkali harus dihadapi dan diatasi bersama oleh para pihak yang terlibat. Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan dispute adalah: negosiasi, mediasi, arbitrasi dan litigasi. Kata kunci: klaim, dispute, alternatif penyelesaian sengketa (APS)
ANALISIS TRANSPORTASI KOTA LHOKSEUMAWE Said Jalalul Akbar
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.992 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.59

Abstract

Kota Lhokseumawe salah satu kota sedang berkembang di provinsi Aceh,saat ini mengalami kemacetan dan rasa kurang nyaman bagi pengguna jalandi titik tertentu pada ruas jalan dalam kota maupun pinggiran kota, sehinggaperlu dilakukan suatu kajian/analisis terhadap sistem transportasi yangsedang berlangsung saat ini. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui kondisifaktual sistem transportasi yang sedang diterapkan dan langkah solusi apakahyang seharusnya dilakukan oleh pemerintah kota agar nantinya sesuai denganperundang-undangan traspotasi. Metode yang digunakan dalam penelitian inidengan pengamatan langsung di lapangan pada titik-titik tertentu sesuaipedoman serta rujukan yang telah diatur didalam peraturan yang berlaku.Dari hasil penelitian diperoleh beberapa jawaban tentang sistem transportasiyang sedang berlaku yaitu jumlah penduduk yang tidak seimbang denganukuran (kapasitas) jalan, banyaknya hambatan samping yang disebabkan olehpara pedangang kaki lima, banyaknya terjadi kecelakaan lalulintas yangdisebabkan oleh ulah pengemudi yang pakir disembarang tempat, kurangmematuhi peraturan lalulintas dan banyaknya pengemudi dibawah umur,serta masih kurangnya rambu lalulintas pada titik-titik tertentu. Langkah sertasolusi yang perlu dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah denganmenambah jaringan jalan pada beberapa daerah tertentu, memperlebarukuran jalan sesuai kapasitas lalulintas yang dilayani, menambah ramburambulalulintas pada beberapa tempat dan memeperbaiki kembali ramburambulama yang telah rusak dan kurang jelas serta memperjelas garis markajalan pada tempat-tempat tertentu. Untuk meningkatkan kesadaran akanperaturan lalulintas oleh para pengemudi perlu dilakukan sosialisasi melaluimedia cetak, elektronik maupun stiker-stiker.Kata Kunci : Transportasi, jalan dan lalulintas
STUDI KORELASI FAKTOR AIR SEMEN (WATER CEMENT RATIO) DENGAN KUAT TEKAN BETON STRUKTURAL Wesli Wesli; Said Jalalul Akbar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.873 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.64

Abstract

Pada dasarnya kekuatan beton terhadap tekan cenderung ditentukan oleh material yang digunakan seperti agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir kasar dan pasir halus), serta seme, Pada penelitian ini jumlah benda uji sebanyak 135 benda uji yang terdiri dari bentuk kubus bersisi 15 cm, bentuk kubus bersisi 20 cm dan bentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm ditinjau dari pengaruh faktor air semen (water cement ratio) yang selanjutnya disingkat dengan w/c ratio yang dibuat dengan 9 jenis dari w/c ratio 0,450 sampai dengan w/c ratio 0,650 masing-masing dengan range 0,050 dan diuji dengan mesin tekan dengan berbagai factor umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton sangat ditentukan oleh bentuk benda uji, umur benda uji dan faktor air semen (water cement ratio) di mana diperoleh kesimpulan bahwa makin kecil w/c ratio maka makin besar kuat tekan beton yang dihasilkan.Kata kunci: Faktor Air Semen, Kuat Tekan Beton Struktural
PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG KOMPOSIT BETON NORMAL-BETON NON PASIR TAMPANG T Yovie Chandra
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.337 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.60

Abstract

Inovasi dan teknologi konstruksi beton sekarang ini sedang mengembangkan penggunaan beton non-pasir sebagai bahan bangunan di mana pembuatannya mudah, cepat dan dapat diaplikasikan pada struktur rumah sederhana. Untuk itu perlu penelitian perilaku dan karakteristik balok komposit antara beton normal dan beton non-pasir dalam memikul beban yang bekerja pada suatu struktur dengan blok tekan beton diusahakan di daerah sayap. Spesimen berupa 3 benda uji yang terdiri dari 1 buah balok T beton normal, 1 buah balok komposit T, dan 1 buah balok T beton non-pasir dan diuji dengan gaya vertikal yang sama besar pada sepertiga bentang. Beton normal dirancang f’c=20 MPa dan beton non pasir dirancang dengan perbandingan volume semen kerikil 1:2. Data pengujian yang diambil berupa nilai beban, regangan dan lendutan dianalisis sehingga diperoleh kapasitas momen, kekakuan, daktilitas. Melalui pola retak akibat beban statis diperoleh jenis keruntuhannya. Selain itu juga dilakukan penelitian pendukung yaitu pengujian kuat lekat antara baja tulangan dan pengujian gaya geser friksi pada balok T komposit. Hasil pengujian lentur pada balok T BK-1 dan BNP- 1 dibandingkan terhadap beton BN-1 diperoleh penurunan kapasitas sebesar 1,35 % dan 8,53 %. Analisis daktilitas balok BK-1 dan BNP-1 bila dibandingkan terhadap balok BN-1 diperoleh penurunan daktilitas sebesar 4,98 % dan 12,68 %. Penurunan nilai kekakuan lentur balok BK–1 dan BNP– 1 mencapai 1,46 % dan 6,49 % terhadap balok BN-1. Pola retak balok BN-1, BNP-1 dan BK-1 adalah keruntuhan lentur dimana terjadi retak dimulai dari tengah bentang sampai sepertiga panjang balok dan semakin melebar menuju sumbu netral penampang. Hasil pengujian kuat lekat beton non-pasir dengan tulangan diameter 12 mm diperoleh sebesar 8,1848 MPa. Hasil pengujian geser friksi menunjukkan kuat geser sebesar 2,111MPa .Kata kunci : Komposit, Kapasitas Momen, Daktilitas, Kekakuan
ANALISIS KEGAGALAN STRUKTUR BETON AKIBAT KOROSI BAJA TULANGAN Ishak Ishak
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.153 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.65

Abstract

Kegagalan struktur beton pada baja tulangan khususnya di lingkungan laut sering terjadi akibat korosi. Korosi pada baja berkibat rusaknya struktur beton. Kegagalan yang terjadi akibat korosi ini diawali dengan perusakan selaput pasif protektif. Pemicu pelarutan selaput pasif protektif disebabkan penetrasi ion-ion agresif dan oksigen terlarut. Produk korosi yang mungkin terbentuk FeOOCl, Fe3O4, Fe2O3, dan FeO dan berakibat desakan ekpansif terhadap selimut beton. Pencegahannya harus dilakukan saat perencanaan pembentuk struktur beton baja tulangan yang lebih matang, dan pengendalian saat struktur terpasang dilakukan dengan proteksi katodik.Kata kunci : Baja tulangan, korosi, selaput pasif, ion agresif, proteksi katodik
PENGARUH VARIASI FILLER TERHADAP NILAI KEPADATAN UNTUK AGREGAT PASIR KASAR Hamzani Hamzani
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.941 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.61

Abstract

Campuran agregat sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan raya sangat dipengaruhi mutu perkerasan, salah satu faktor adalah sifat agregat, gradasi, kepadatan dan daya dukung yang dinyatakan dengan CBR. Nilai CBR bergantung pada komposisi butiran agregat, kepadatan dan kekerasan. Penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh variasi filler terhadap nilai kepadatan dan daya dukung perkerasan dari agregat pasir kasar. Dengan cara memvariasikan filler dari agregat pasir kasar bergradasi rapat dengan tingkat kepadatan berapa didapatkan daya dukung maksimum. Tahapan-tahapan penelitian yaitu pertama dengan melakukan percobaan pemadatan dengan Modified Proctor dan dilanjutkan percobaan CBR berdasarkan kadar air optimum yang didapat dari percobaan pemadatan. Komposisi filler yaitu 5%, 7%, 9%, 11% dan 13% terhadap berat total campuran. Rancangan benda uji kepadatan masing-masing variasi filler adalah variasi kadar air yaitu 6%, 7%, 8%, 9% dan 10%, sehingga jumlah benda uji 5 x 5 = 25 buah. Dari hasil pengujian kepadatan diperoleh pada kadar filler 5,% didapat kadar air optimum 7,30% dengan berat isi kering (γd) maksimum 2,788 gr/cm3. Selanjutnya pengujian CBR pada setiap variasi filler dan tertinggi pada filler 9% dengan kadar air optimum 7,85% didapat nilai CBR laboratorium 86,66%. Dari hasil di atas terlihat nilai CBR maksimum tidak terjadi pada campuran dengan tingkat kepadatan optimum.Kata-kata kunci: kepadatan, daya dukung dan filler
PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR Muhammad Fauzan; Herman Fithra; Said Jalalul Akbar; Muhammad Kabir Ikhsan
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.244 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.62

Abstract

Umur pelayanan jalan sangat ditentukan oleh kondisi permukaan perkerasan didasari pada profil permukaan yang diukur dengan hasil indek permukaannya. Indek permukaan diperkenalkan oleh AASHTO berdasarkan pengamatan kondisi perkerasan berupa retakan, distorsi, cacat permukaan, lubang dan tambalan. Konstruksi jalan yang rata, kuat dan terpelihara akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi transportasi dan perkembangan ekonomi. Tujuan penelitian untuk mengetahui penurunan pelayanan jalan akibat cacat permukaan, penurunan pada bekas penanaman utilitas, kegemukan dan pengausan di jalan dengan menggunakan metode indek kondisi perkerasan. Penelitian berdasarkan kerusakan disintegration, utility cut depression, bleeding dan polished aggregate. Total nilai indek dari kerusakan-kerusakan akan dikurangi 100% yang berati sisa pelayanan jalan. Asumsi tingkat kerusakan setiap jenis kerusakan adalah berat. Menggunakan kurva yang disiapkan PCI dapat diketahui besarnya penurunan indek permukaan. Kerusakan jenis disintegration yang berupa stripping dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 91, 89, dan 85, ravelling dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 91, 89, dan 85, serta potholes dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturutturut sebesar 85, 78, dan 75. Kerusakan jenis utility cut depression dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 84, 83, dan 82. Kerusakan jenis bleeding dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 98, 96, dan 84. Kerusakan jenis polished aggregate dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 99, 98, dan 97.Kata-kata kunci: Pelayanan, Kondisi Permukaan Jalan

Page 1 of 1 | Total Record : 8